TERATE
Minggu, 23 Juni 2013
UJI KARBOHIDRA
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
(UJI KARBOHIDRAT)
OLEH:
HERY WIDYASTUTI NAN
(C31121142)
PUSAT LABORATORIUM BIOSAIN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013
Metode Praktikum
1.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Pratikum dilaksanakan di pusat laboratorium biosain Politeknik Negeri Jember pada hari senin tanggal 11 Maret 2013 pukul 09.30-12.00 WIB.
1.2 Bahan dan Alat
A. Bahan
Bahan kelompok 1
• Glukosa 0.01
• Glukosa 0.02
• Glukosa 0,04
Bahan kelompok 2
• Fruktosa 0,02
• Hactosa 0,02
• Sacarose 0,02
• Larutan pati 0.7%
Bahan kelompok 3
• Glukosa 0,01
• Fruktosa 0,02
• Laktosa 0,04
• Laktosa 0,01
• Sukrosa 0,01
• Sukrosa 0,03
B. Alat
• Tabung reaksi
• Waterbath
• Beacker glass
• Pipet ukur
• Rak tabung reaksi
1.1.2 Pelaksanaan Praktikum
Biomolekul karbohidrat merupakan golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada semua bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling banyak mengandung karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu karbohidrat selulosa. Karbohidrat juga merupakan komponen gizi utama bahan makanan yang berenergi lebih tinggi dari biomolekul lain. Satu makromolekul karbohidrat adalah satu polimer alam yang dibangun oleh monomer polisakarida. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya mengubah karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk menghasilkan energi. (Hawab, HM. 2004).
Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama :
1. Monosakarida
Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul non gula.
4. Polisakarida
Semua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur (Fessenden 1986).
Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan α naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden 1986).
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif.
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut dengan "gula".
A. Uji benediks
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih.
2. Masukkan pada masing-masing tabung glucose 1%, fructose 1%, sucrose 1% sebanyak 1 ml.
3. Masukkan 2 ml reagent benedict pada masing-masing tabung.
4. Kocok larutan
5. Panaskan masing-masing larutan dengan menggunakan waterbath.
6. Amati perubahan warna dan endapan
B. . Uji luff
1. Siapkan 4 buah tabung reaksi yang bersih
2. Masukkan pada masing-masing tabung 2ml,fructose 0,02,lactosa 0,02,sakarose 0,02,larutan pati 0,7%
3. Masukkan 2ml larutan luff pada masing-masing tabung
4. Kocok larutan
5. Panas masing-masing larutan dengan menggunakan waterbath
6. Amati perubahan warna dan endapan.
C. Uji berford
1. Siapkan 6 buah tabung reaksi yang bersih
2. Masukkan pada masing-masing tabung 5 ml larutan berford
3. Masukkan 5 ml larutan glukosa 0,01, fruktosa 0,02, laktosa 0,04, laktosa 0,01, sukrosa 0,01, sukrosa 0,03
4. Kocok larutan
5. Panaskan masing-masing larutan dengan menggunakan waterbath
6. Amati perubahan pada masing-masing tabung
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil pengamatan uji benedict
No Tabung Larutan Gula Pengamatan
1 Glukosa 0,01 Terjadi perubahan warna dari biru menjadi coklat
2 Glukosa 0,02 Terjadi perubahan warna coklat agak kehitaman
3 Glukosa 0,03 Terjadi perubahan warna merah bata
Uji Benedict didasari oleh larutan tembaga alkalis yang akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas dengan membentuk kuprooksida yang berwarna. Gula pereduksi beraksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Pada gula pereduksi terdapat gugus aldehida dan OH laktol. Gugus OH laktol adalah OH yang terikat pada atom C pertama yang menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan.
2. Hasil pengamatan uji luff
No Tabung Larutan Zat Pengamatan
1 Fruktosa 0,02 Mengalami perubahan warna menjadi merah bata
2 Lactose 0,02 Tidak mengalami perubahan warna
3 Sacarose 0,02 Tidak mengalami perubahan warna
4 Larutan pati 0,7% Tidak mengalami perubahan warna
Uji Luff digunakan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap endapan. Pada tabung 1 yang diisi oleh fruktosa 0,02 M terbentuk endapan merah bata dan jumlahnya relatif banyak. Pada tabung 2 yang terisi oleh laktosa 0,02 M tidak terbentuk endapan warna coklat. pada tabung 3 yang diisi oleh larutan sukrosa 0,02 M tidak terdapat warna merah. Pada tabung 5 yang berisi larutan pati, terdapat warna biru yang mengindikasi adanya polisakarida amilum. Amilum merupakan salah satu karbohidrat kompleks yang dalam hal ini belum mencapai tahap hidrolis sempurna yaitu menjadi glukosa.
3. Hasil pengamatan uji berford
No Tabung Larutan Zat Pengamatan
1 Glukosa 0,01 Tidak mengalami perubahan warna
2 Fruktosa 0,02 Tidak mengalami perubahan warna tetapi bergelembung sedikit
3 Lactose 0,04 Tidak mengalami perubahan warna tidak bergelembung
4 Lactose 0,01 Tidak terjadiperubahan warna,banyak gelembung
5 Sucrose 0,01 Tidak terjadi perubahan warna, tidak bergelembung
6 Sucrose 0,03 Tidak terjadi perubahan warna, banyak gelembung
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa pada saat pencampuran larutan berwarna biru tua dan setelah proses pemanasan warna campuran menjadi biru terang.tetapi dari hasil percobaan tidak ad perubahan warna apapun di masing-masing tabung. Sedangkan pada tabung no 4 dan 6 terjadi perubahan yaitu adanya gelembung pada tabung reaksi.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak cara untuk mengidentifikasi karbohidrat yang dapat dilakukan selain dengan sifat fisik juga melalui sifat kimianya. Pereaksi-peraksi yang digunakan pada identifikasi karbohidrat antara lain: pereaksi Benedict, luff, Berfoed,. Beberapa karbohidrat memiliki gugus fungsi yang berbeda sehingga hal ini sangat berguna pada identifikasi karbohidrat yang berbeda.
Glukosa dan galaktosa memiliki gugus aldhida yang mengakibatkan kedua monosakarida tersebut dapat mereduksi larutan Benedict, yang ditandai dengan adanya endapan merah bata. Hai ini tidak dijumpai pada fruktosa yang memiliki gugus keton. Daya meredusksi terhadap Benedict ternyata mempunyai pengaruh dengan konsentrasi sakarida yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Hawab, HM. 2004.Pengantar Biokimia.Jakarta : Bayu Media Publishing.
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Binarupa Aksara
Poedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta : UI-Press
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar