Selasa, 25 Juni 2013

HIJAUAN PAKAN TERNAK



Hijauan Pakan Ternak
Hijauan merupakan kebutuhan pokok bagi ternak ruminansia, oleh karena itu kebutuhan akan hijauan sangat tinggi dibandingkan sumber makanan lainnya, sebagai contoh sapi potong memerlukan hijauan sekitar 81,6 % dan domba sekitar 94,0 %.
Banyak ragam hijauan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak ruminansia diantaranya :

A.    Jenis Rumput-rumputan
1.    Rumput alam
2.    Rumput Gajah
3.    Rumput Setaria
4.    Rumput Benggala
5.    Rumput Raja dan lain sebagainya.


B.    Kacang-kacangan
1.    Daun Lamtoro
2.    daun turi
3.    daun kaliandra dan lain sebagainya


C.    Limbah Pertanian
1.    Daun Ubi kayu/ Ketela pohon
2.    daun ubi jalar
3.    daun kacang tanah
4.    daun kacang kedele dan lain sebagainya










1.      Rumput Gajah

Rumput gajah banyak di jumpai di persawahan
Karakteristi:
·         Tingginya bisa mencapai 5 m,
·         Berbatang tebal dan keras
·         Daun panjang
·         Dapat berbunga seperti es lilin.
Kandungan rumput gajah terdiri atas; 19,9%  bahan kering (BK), 10,2% protein kasar (PK), 1,6% lemak, 34,2% serat kasar, 11,7% abu, dan 42,3% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN).
Rumput gajah mempunyai beberapa varietas, antara lain varietas afrika dan varietas hawai.
1.        varietas afrika,
Ditandai dengan batang dan daun yang kecil, tumbuh tegak, berbunga dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput varietas hawai.
2.        varietas hawai
Ditandai dengan batang dan daun yang lebar, pertumbuhan rumpun sedikit menyebar, produksi cukup tinggi, dan berbunga.





2.      Rumput Raja (King Grass)

Karakteristik:
·         Tumbuh tegak berumpun-rumpun
·         Ketinggian dapat mencapai kurang lebih 4 m
·         Batang tebal dan keras
·         Daun lebar agak tegak
·         Ada bulu agak panjang pada daun helaian dekat liguna
·         Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali jika di tanam di daerah yang dingin

3.      Rumput Setaria

Karakteristi:
·         Tumbuh tegak
·         Berumpun lebat
·         Tinggi dapat mencapai 2 m
·         Berdaun halus dan lebar
·         Berwarna hijau gelap
·         Berbatang lunak dengan warna merah keungu-unguan,
·         Pangkal batang pipih
·         Pelepah daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas.

Komosisi rumput setaria (dasar bahan kering) terdiri atas; abu 11,5%, ekstrak eter (EE) 2,8%, serat kasar (SK) 32,5%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 44,8%, protein ksar (PK) 8,3% dan total digestible nutrients (TDN) 52,88%.


4.      Turi (sesbania grandiflora)

Kareakteristik:
·         Pertumbuhannya yang begitu cepat
·         Tinggi tanaman bisa mencapai 10 meter
·         Bunga berbentuk seperti kupu-kupu berwarna merah muda atau putih.
Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas:
·         protein kasar 27,3%
·         energi kasar 4.825 kkal/kg
·         SDN 24,4%
·         lignin 2,7%
·         abu 7,5%
·         Ca 1,5%
·         P 0,4%





5.      Kaliandra (calliandra calothrysus)

Karakteristik:
·         Tinggi tanaman (pohon) kaliandra dapat mencapai 8 m
·         Tanaman kaliandra dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1500 m dpl
·         Toleran terhadap tanah yang kurang subur
·         Dapat tumbuh cepat
·         Berbintil akar sehingga mampu menahan erosi tanah dan air.
Manfaat kaliandra pada makana ternak adalah sebagai bank protein. Penanaman kaliandra pada tanah-tanah yang kurang produktif dapat menekan pertumbuhan gulma. Selain itu tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman penahan erosi dan penyubur tanah. Daun kaliandra mudah dikeringkan dan dapat dibuat sebagai tepung makanan ternak kambing.
Kaliandra mengandung:
·         protein kasar 22,4%
·         lemak 4,1%
·         energi kasar: 46,30 kkal/kg
·         SDN 24,0%
·         lignin 1995,0%
·         Ca 1,6%
·         P 0,2%.
Fungsi dan manfaat tanaman Calindra:
1.    Sebagi tanaman penghijauan / reboisasi
2.    Tanaman peneduh dan pelindung
3.    penyubur tanah
4.    Pakan ternak “Protein Bank”
5.    Penahan erosi


6.      GAMAL (Gliricidia sepium)

Walaupun sangat bermanfaat bagi ternak, tingkat racun dalam Gamal juga sudah dikenal sejak lama. Sekurang-kurangnya ada beberapa jenis komponen racun dalam Gamal,diantaranya dicoumerol, suatu senyawa yang mengikat vitamin K dan dapat mengganggu serta menggumpalkan darah. Dicoumerol diperkirakan merupakan hasil konversi dari coumarin yang disebabkan oleh bakteri ketika terjadi fermentasi.Zat lain yang perlu diperhatikan adalah Nitrat (NO3). Nitrate yang secara alamiah terdapat pada tanaman di rubah menjadi nitrit oleh proses pencernaan, pada gilirannya nitrit dikonversi menjadi amonia. Amonia kemudian di konversi lagi menjadi protein oleh bakteri dalam rumen. Apabila ternak sapi mengkonsumsi banyak hijauan yang mengandung nitrat dalam jumlah besar, nitrit akan terakumulasi di dalam rumen. Nitrit sekurangnya 10 kali lebih beracun terhadap ternak sapi dibandingkan nitrat. Nitrit diserap kedalam sel darah merah dan bersaru dengan molekul pengangkut oksigen, hemoglobin sehingga membentuk methemoglobin.
Sayangnya, methemoglobin tidak dapat membawa oksigen dengan efisien seperti hemoglobin, akibatnya detak jantung dan pernafasan ternak meningkat, darah dan lapisan kulit berubah warna menjadi biru kecoklat coklatan, otot gemetar, sempoyongan dan bila tidak segera ditangani dapat mati lemas.
Selain itu, dalam Gamal juga terdapat molekul alkaloid yang belum dapat diidentifikasi dan senyawa pengikat protein yang juga tergolong zat anti nutrisi, tannin walaupun dalam konsentrasi yang cukup rendah dibandingkan Kaliandra (Calliandra calothrysus).
Hijauan
Gamal
BK (%)
29,1
OK (%)
23
SK (%)
20.7
Abu
20,7
Ca
76,000
P
76,000
CP (%)
53,3

7.     Daun Lamtoro
Lamtoro mengandung protein, kalsium dan energi yang tinggi. Menurut Jones (1979) dan Haryanto (1993), daun lamtoro mengandung protein yang relatif rendah tingkat pemecahannya di dalam rumen sehingga merupakan sumber protein yang balk untuk ternak ruminansia . Kandungan proteinnya berkisar antara 25 - 32% dari bahan kering, sedangkan kalsium dan fosfomya berturut-turut antara 1,9 - 3,2% dan 0,15 - 0,35% dari bahan kering.
Pemberian daun lamtoro mesti hati-hati karena daun lamtoro mengandung alkoloid yang beracun dengan nama mimosin. Pemberian tepung daun lamtoro dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan ayam berhenti bertelur. Karena itu, kendatipun kandungan protein daun lamtoro cukup tinggi (22,30%), dalam penggunaannya dianjurkan tidak melebihi dari 5% dalam pakan ayam.

8.      Jerami
Kelas ini mengikutsertakan semua hijauan dan jerami yang dipotongm serta produk lain yang mengandung serat kasar lebih dari 18 % atau dinding sel yang lebih dari 35 %. Hijaun kering (hay)dan jerami padi termasuk dalam kelas ini.Menurut Timan et al (1994) bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua hay (hijauan kering, dry fodder (bagian arial dari tanaman sorgum kering), dry stoffer (bagian arial tanpa biji dari tanaman jagung atau sorgum kering) dan semua bahan makana kering.
·           Jerami padi
adalah bagian batang tumbuh yang telah dipanen bulir-bulir buah bersama atau tidak dengan tangkainya dikurangi dengan akar dan bagian batang yang tertinggal. Jerami padi merupakan sumber makanan ruminansia.
Menurut Hartadi (1993) jerami padi menghasilkan bahan kering sebanyak 86 %, abu 18,2%, ekstrak eter 1,5%, serat kasar 30,9%,BETN 32,2%, protein kasar 3,2%.



9.      Tebon Jagung

Nilai nutrisi tebon jagung
Hasil analisa proksimat terhadap tebon jagung umur 40 hari dan 50 hari tersaji pada Tabel
2. Kandungan air tebon jagung pada umur 40 sangat tinggi yaitu 89,79%, sehingga kandungan
bahan kering sangat rendah yaitu 10,19%. Namun kandungan protein cukup tinggi yaitu 15,31.
Kandungan serat masih rendah yaitu 10,8% sedangkan kandungan BETN sangat tinggi yaitu
70,36%.
Tebon umur 50 hari kandungan airnya lebih rendah dibanding tebon umur 40 hari yaitu
71,97%, kandungan protein lebih rendah dibanding tebon umur 50 hari yaitu sebesar 12,06%.
Kandungan serat juga lebih tinggi yaitu 22,90%, sedangkan kandungan BETN lebih rendah yaitu
55,89%.

10.  Daun Ubi Jalar

Ubi jalar adalah salah satu tanaman palawija sumber karbohidrat. Berdasarkan kandungan karbohidratnya, ubi jalar menduduki peringkat ketiga setelah jagung dan ubi kayu. Selain sebagai sumber karbohidrat, ubi jalar juga mempunyai kadar vitamin A yang tinggi. Kadar vitamin A pada ubi jalar merupakan salah satu indikator wama daging. Daging ubi jalar berwarna jingga relatif sama dengan wortel, sehingga dapat diperkirakan bahwa kandungan vitamin A keduanya setara (Santosa et al., 1994). Daun dan batang ubi jalar mengandung 12-17% protein kasar (Ruiz, 1982), sehingga dapat digunakan sebagai bahan ransum ternak.
Komposisi Kimia Daun Ubi Jalar (%BK)
Zat Makanan
Daun Ubi Jalar (%)
BK
Abu
PK
SK
LK
BETN
Ca
P
88,46
14,22
25,51
24,29
1,15
34,70
0,79
0,38
Onwueme (1978) melaporkan, bahwa ubi jalar mengandung antitripsin, suatu zat antinutrisi yang dapat menghambat kecemaan protein. Namun masalah ini dapat diatasi dengan pengeringan sinar matahari, tekanan uap panas tinggi (80°C) dan pemanasan. Yeh (1982) menambahkan, bahwa

1 komentar: