Artikel
Babi termasuk hewan yang subur untuk dipelihara kemudian
dijual, karena jumlah perkelahiran (litter size) lebih dari satu (polytocous)
dan jarak perkelahiran pendek. Seekor induk dalam satu tahun dapat menghasilkan
dua kali melahirkan dan 20 ekor anak sama dengan 1800 kg daging setiap tahun.
Tabel 1. Data Reproduksi Babi Induk
Peristiwa
|
Interval
|
Rata-rata
|
Umur saat pubertas (bln)
Lama Birasi (estrus) (hari)
Panjang Siklus birashi (hari)
Waktu ovulasi (jam stlah birahi)
Saat yang baik untuk kawin
Lama Kebuntingan (har)
|
4 – 7
1 – 5
18 – 24
12 – 48
estrus hr kedua
111 – 115
|
6
2 – 3
21
24 – 36
114
(3 bln, 3 mg, 3 hr)
|
Pubertas/birahi pada babi dara 4 – 7 bulan dengan rata-rata
bobot badan 70-110 kg akan tetapi tidak dikawinkan sebelum umur 8 bulan atau
pada periode estrus/birahi yang ketiga hal ini berguna untuk produksi
anak yang lebih banyak dan lama hidup induk lebih panjang. Agar diperoleh anak
yang lebih banyak maka induk dikawinkan pada 12 – 24 jam setelah tanda
estrus/birahi. Estrus atau birahi pada induk babi adalah karena aktifitas dari
hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, kejadian ini terjadi selama 3 – 4
hari dengan perubahan tingkah laku seperti suka mengganggu pejantan,
kegelisahan meningkat, menaiki betina lainnya dan nafsumakan menurun serta
mengeluarkan suara yang khas, kalau ditekan atau diduduki punggungnya diam
saja, vulva yang membengkak dan memerah serta lendir keruh dan mengental
muncul, bila tanda tanda ini terlihat berarti bebi betinna tersebut siap
kawin. Dalam praktek dengan dua kali perkawinan yaitu
12 dan 24 jam setelah tanda estrus dimulai supaya ovum banyak dibuahi dan
jumlah anak (litter size tinggi).
Untuk meningkatkan jumlah anak induk perlu di Flushing
yaitu konsumsi induk ditingkatkan selama 7 – 14 hari sebelum dikawinkan untuk
meningkatkan jumlah anak perkelahiran bila pakan selama fase pertumbuhan
dibatasi.
Perkawinan yang paling umum adalah perkawinan kelompok (lot
Mating) cara ini adalah menempatkan satu atau beberapa ekor jantan kedalam
kandang beberapa ekor betina yang sedang birahi, cara ini mengurangi tenaga
kerja yang diperlukan. Hand mating memasukkan seekor betina dan
seekor jantan setelah kawin kemudian jantan dipisahkan kembali ini untuk
memudahkan pengontrolan ibu dan bapak anak yang lahir kondisi kandang
kawin ini harus tenang dan tidak licin.
Kebuntingan
Lama bunting rata-rata 114 hari, kematian embrio/fetus
paling sering terjadi/ fase kritis pada saat 30 – 35 hari awal kebuntingan.
Perlakuan terhadap temperatur yang ekstrim, pemberian pakan harus rendah pada
awal kebuntingan ini dan penggunaan obat-obatan harus hati-hati.
Kelahiran
Induk sebaiknya ditempatkan ke kandang melahirkan 3 – 7 hari
menjelang melahirkan, dalam kandang harus bersih, tenang dan Tanda induk
mau melahirkan Gelisah, membuat sarang bila ada medianya, organ reproduksi dan
kelenjar mamae membesar dan susu akan keluar bila ditekan saat 12 – 48 jam
menjelang kelahiran. Laju pernapasan meningkat menjelang 12 jam kelahiran
kelahiran paling sering menjelang malam hari. Induk merebahkan diri pada satu
sisi saat melahirkan kelahiran dengan pola berurutan (satu-satu) selama kurang
lebih 1 – 5 jam, anak yang lahir biasanya 70% kaki depan dulu keluar, anak babi
dengan kaki belakang duluan paling banyak mati lahir, bila periode kelahiran
cukup lama perlu dilakukan perogohan kedalam alat reproduksi induk, mungkin ada
yang sungsang. Perlakuan anak setelah lahir adalah dibersihkan hidungnya
dan badannya dari cairan rahim, dan dibantu diberikan susu pertama (colostrum),
berikan penghangat pada kandang anak yang baru lahir. Maka dengan itu selama
proses kelahiran harus senantiasa diawasi oleh anak kandang. Induk yang
terlampau tua, gemuk dan gelisah selalu lebih banyak mengalami problem saat
melahirkan oleh sebab itu induk sebaiknya melahirkan sebanyak 8 – 10 kali
setelah itu diafkir. Pemotongan ari-ari dipotong dengan cara mengikat
dulu pada bagian dekat perut kemudian di gunting lalu diberikan antibiotik
(betadin/yodium). Induk akan birahi kembali 3 – 5 hari
setelah anaknya disapih/dipisahkan oleh sebab itu induk dapat dikawinkan
kembali untuk memperbanyakjumlah anak yang lahir pertahun. Lama penyapihan
biasanya 2 bulan akan tetapi dapat dipersingkat menjadi 3 minggu dengan
perlakuan tertentu.
Anak Babi Setelah Lahir
Anak babi saat lahir sangat lemah, tidak berbulu (tidak
tahan dingin) perlu suhu kandang harus 35 oC, cadangan energi yang
ada dalam tubuh anak babi cukup hanya 7 – 8 jam oleh sebab itu susu induk
sangat diperlukan setelah lahir, oleh sebab itu perlu ada jerami pada
lantai anak dan diberi penghangat (lampu minyak atau listrik).
Defisiensi Besi (Fe) atau anemia cepat muncul pada anak babi
yang baru lahir yangdipelihara terkurung hal ini disebabkan oleh persediaan Fe
dalam tubuh babi cukuprendah, Fe dalam susucukuprendah, kontak babi dengan
tanah sumber Fe dibatasi dan laju pertumbuhan babi yang cepat. Ciri anak
babi yang kekurangan Fe ini terlihat pucat, lemah, bulu berdiri dan
bernafas cepat oleh sebab itu 48 – 72 jam zat besi harus diberikan antara
lain dengan cara : disuntik dengan (paling dianjurkan), disediakan tanah supaya
anak babi bisa menjilat-jilat larutan fe digosokkan pada ambing/susu induk yang
umum adalah dengan menyuntikkan iron dextran kedalam otot leher atau paha.
Perebutan puting susu sangat hebat saat babi baru lahir
biasanya babi berebut pada babi pada bagian depan karena susu yang paling
banyak diproduksi. Oleh sebab itu anak yang lemah atau kecil mendapat susu yang
paling sedikit maka anak tersebut menjadi lebih kecil maka dengan itu perlu
diberikan susu atau makanan tambahan bagi anak selama menyusui.
Pentirian anak babi bisa dilakuakan bila lama anak babi
terlampau banyak dibanding dengan jumlah puting atau induk babi bati saat
melahirkan, akan tetapi pentirian bisa dilakukan bila umur jarak antar
melahirkan dengan induk lain kurang dari 2 hari, sebelum dilakukan pentirian
sebaiknya diberikan bau-bauan yang sama (dengan kotoran, oli, cairan rahim atau
bau yang kuat) agar induk yang menerima tidak mencium bau yang berbeda kemudian
akanmenolakanak tersebut.
Pemotongan gigi taring anak babi harus dilakukan segera
setelah lahir untuk menjaga agar tidak melukai ambing (susu induk),
denganmenggunakan tang pemotongan ini harus hati-hati agar tidak kena
gusi/lidah, pemotongan ekor dapat dilakukan bila diperlukan untuk kebersihan
danmenghindari perkelahian.
Kastrasi/kebiri sebaiknya dilakukan pada anak babi jantan
sebelum berumur 10 hari kecuali pada anak yang akan dicalonkan pejantan, pisau
diugunakan untuk memotong skrotum, dan tangan harus steril atau didesinfektan.
Di Irian Jaya
populasi ternak yang paling banyak adalah ternak babi, sebanyak 413.259 ekor
pada tahun 1993. Bagi masyarakat Irian Jaya ternak babi sangat penting artinya
dalam keterkaitan-nya dengan adat istiadat atau dapat dikatakan bahwa ternak
babi sudah dipelihara sejak turun temurun. Cuma pemeliharaan ternak masih
secara sederhana atau tradisional, contohnya seperti makanannyamasih tergantung
pada sisa-sisa dari dapur dan ubi-ubian, dikandangkan tetapi kadang-kadang
dilepas dengan sistem perkandangan tradisional, sistem pemeliharaannya hanya
semata-mata ditujukan kepada kepentingan adat-istiadat dan kurang memperhatikan
aspek ekonomisnya sehingga kurang memperhatikan faktor faktor produksi dalam
usaha peternakan babi. Untuk meningkatkan produksi dan mutu ternak babi maka
perlu usaha perbaikan melalui makanan, tatalaksana dan bibit yang dikelola.
Cara Beternak Babi
1. Memilih
bibit yang baik
Pemilihan bibit
yang baik merupakan langkah awal keberhasilan suatu usaha peternakan.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan pada waktu memilih bibit:
a. Babi yang
sehat, bentuk tubuh yang baik ciri-cirinya : letak puting simetris dan jumlah
12 buah kiri dan kanan, ambing yang besar dengan saluran darah terlihat jelas,
tubuh yang padat dan kompak, kaki yang tegap dan kokoh, tubuh yang panjang
dibandingkan dari babi-babi yang sama umur.
b. Anak babi
yang akan di ternakan sebaiknya berasal dari induk yang sering menghasilkan
anak banyak atau biasanya mempunyai anak lebih dari 5 ekor dalam satu kelahiran
dan sanggup atau menjaga anak-anaknya sampai saat lepas susu, maupun pejantan
yang sanggup atau mempunyai kemampuan kawin serta menghasilkan anak lebih dari
5 ekor.
2. Pemeliharaan
Anak babi sejak
lahir sampai berumur 10 hari menghadapi suatu masa kritis sebab anak babi
sangat s ensitif dan tidak berdaya menghadapi lingkungan yang berat. Kematian
anak babi sangat menonjol apabila tatalaksana dan pemeliharaan induk dan anak
kurang baik. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal dalam pemeliharaan
anak-anak babi misalnya:
- Pembuatan
kandang dengan sekat pengaman dalam kandang, tempat makan.
- Menjaga
kebersihan kandang secara teratur dan kontinyu.
- Segera
setelah anak babi lahir, tali pusar diolesi obat merah untuk menghindari
infeksi.
- Memberi makan
dan minum secara teratur.
- Bila induk babi mati, anak babi yang masih kecil dapat dipisahkan
ke induk yang lain atau diberi susu pengganti sebanyak 0,2-0,4 liter/ekor/hari
sampai umur 4-5 minggu. Babi jantan yang digunakan sebagai pejantan pada umur
10 bulan dapat mengawini 1 sampai 2 ekor babi betina/hari dan dalam seminggu
jangan lebih dari 3 kali kawin. Perbandingan jumlah pejantan dan induk babi 1
ekor : 8-10 ekor. Anak babi yang tidak digunakan sebagai calon pejantan
sebaiknya segera dikebiri berumur kira-kira 3 minggu. Babi yang digunakan
sebagai calon induk dikawinkan pertama kali pada umur 9 bulan, sedangkan induk babi
yang baru melahirkan sudah dapat dikawinkan kembali setelah umur 12 minggu atau
setelah anaknya disapih.
Tingkah Laku Babi Sebelum Melahirkan
Seminggu sebelum melahirkan, babi-babi
betina dipindahkan ke kotak persalinan (farrowing crates) tempat mereka akan
tinggal selama 2-4 minggu sampai bayi babi disapih dari induknya. Kotak
persalinan adalah kotak yang terbuat dari logam dengan ukuran sedikit lebih
besar dari tubuh babi tersebut, tanpa ruang gerak untuk berputar badan. Setiap
usaha untuk bergerak akan menyebabkan gesekan dengan tiang-tiang besi yang
menyebabkan luka, goresan, dan bengkak. Insting kuat untuk membuat sarang
sendiri dari dedaunan, rumput, atau jerami membuat babi betina merasa frustasi.
Lebih dari 80% dari babi betina yang akan melahirkan ditempatkan di kotak
persalinan.
Kotak persalinan digunakan karena klaim
bahwa kalau tidak memakainya maka bayi babi akan tergencet / tertindih induk
babi. Akan tetapi, kotak persalinan yang dimaksudkan mencegah babi betina
bergerak dan berbaring, ternyata pada akhirnya tak dapat mencegah babi betina
untuk berbaring sehingga banyak bayi babi yang tertindih induknya. Penelitian
membuktikan bahwa angka kematian bayi babi antara sistem kotak persalinan
dengan sistem tanpa kotak persalinan, ternyata tidak berbeda.
Intensifikasi telah meningkatkan masalah
penyakit, umumnya terjadi di kalangan bayi-bayi babi. Radang paru-paru oleh
virus, radang selaput otak, penyakit vesicular, penyakit telinga biru dan
gatal-gatal, adalah beberapa jenis penyakit dari sekian banyak jenis penyakit
yang dapat menjangkiti babi. Untuk mencegah penyakit-penyakit ini, metode bebas
penyakit spesifik / specific pathogen free (SPF) telah dikembangkan untuk
membiakkan bayi babi dalam lingkungan steril. Sebuah metode yang pernah populer
dengan cara menyembelih induk babi sebelum melahirkan dan mengeluarkan rahim
babi utuh yang berisi bayi-bayi babi. Rahim utuh itu kemudian ditempatkan di
ruangan steril, dan bayi-bayi babi dikeluarkan dari rahim untuk kemudian
dibiakkan. SPF diterapkan hanya oleh sebagian kecil peternak.
Tingkah Laku Babi Pada Saat Melahirkan
Pada saat melahirkan, kebanyakan babi gelisah dan tidak melakukan aktifitas
yang berlebihan. Babi melahirkan dengan cara menelentangkan badannya.
Tingkah Laku Babi Setelah Melahirkan
Selama 24 jam setelah melahirkan, induk
memprakarsai setiap kali menyusukan dengan sederetan suara merengeh yang halus
memancing anak datang ke ambing. Sebaliknya sekitar akhir hari ke-3 anak
babilah yang memancing induk untuk menyusukan anak dengan mengelus-elus ambing
induk dengan cungurnya atau merengek-rengek sekitar kepala induk. Tindakan
demikian mengakibatkan induk menggeser tubuhnya untuk memaparkan semua puting
susunya dan beberapa menit anak merengeh sambil mengelus-elus ambing dengan penuh
semangat. Tindakan ini memuncak, dan tiba-tiba reda sewaktu air susu dilepas
induk, dan anak-anak babi mengisapnya tanpa bunyi merengek dalam waktu satu
menit. Inilah waktu menyusui.
Pada hari yang pertama anak-anak babi
telah menentukan puting pilihannya. Pertarungan yang terhebat untuk merebut
puting induk terjadi selama 4 jam pertama dan seterusnya cepat berkurang.
Puting-puting susu yang paling sering
diperebutkan anak babi adalah puting-puting depan, yang menghasilkan air susu
yang lebih banyak. Umumnya anak-anak babi yang lebih besar dan tegar menguasai
puting yang di bagian depan, sebab merekalah yang lebih berhasil
memperebutkannya. Setiap anak mengidentifikasikan puting baginya melalui
penglihatan, penciuman dan mengenal anak di sampingnya dan terciptalah
pemilikan â€teat order†atau eselon puting antara sesama anak babi
seperindukan.
Beberapa induk babi memperlihatkan tanda-tanda birahi 1-3 hari setelah
melahirkan, namun ovum belum matang dan tidak dikeluarkan dari indung telur,
sehingga mengawinkan induk pada saat tersebut tidak ada gunanya.
like it
BalasHapusSangat Membantu
BalasHapusSekalian Numpang Promo Gan
Bisa Dicoba
Penggemuk Babi " GrowBig "
MENERIMA PESANAN PARTAI KECIL DAN PARTAI BESAR
MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH DAERAH DI INDONESIA
Kunjungi Website kami untuk Produk lainnya :
http://cvpradiptaparamita.com/
085755652200 (Phone , SMS , Whatsapp)
Salam peternak
BalasHapusLama kehamilan itu bisa lebih atau kurang dari 114 hari mbak? Klw pun tidak pas 114 hari, bisa lewat brp hari ya?
BalasHapusTrus umur betina siap kawin itu 8 bulan sejak lahir atau setelah disapih?
Mohon bantuannya ya mbak.
Makasih.
Kalau induk babi hamil apakah subtikan yg tepat?
BalasHapus