Minggu, 30 Juni 2013

PEMELIHARAAN BABI



Artikel
Babi termasuk hewan yang subur untuk dipelihara kemudian dijual,  karena jumlah perkelahiran (litter size) lebih dari satu (polytocous) dan jarak perkelahiran pendek. Seekor induk dalam satu tahun dapat menghasilkan dua kali melahirkan dan 20 ekor anak sama dengan 1800 kg daging setiap tahun.
Tabel 1. Data Reproduksi Babi Induk
Peristiwa
Interval
Rata-rata
Umur saat pubertas (bln)
Lama Birasi (estrus) (hari)
Panjang Siklus birashi (hari)
Waktu ovulasi (jam stlah birahi)
Saat yang baik untuk kawin
Lama Kebuntingan (har)
4 – 7
1 – 5
18 – 24
12 – 48
estrus hr kedua
111 – 115
6
2 – 3
21
24 – 36
114
(3 bln, 3 mg, 3 hr)
Pubertas/birahi pada babi dara 4 – 7 bulan dengan rata-rata bobot badan 70-110 kg akan tetapi tidak dikawinkan sebelum umur 8 bulan atau pada periode estrus/birahi  yang ketiga hal ini berguna untuk produksi anak yang lebih banyak dan lama hidup induk lebih panjang. Agar diperoleh anak yang lebih banyak maka induk dikawinkan pada 12 – 24 jam setelah tanda estrus/birahi. Estrus atau birahi pada induk babi adalah karena aktifitas dari hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, kejadian ini terjadi selama 3 – 4 hari dengan perubahan tingkah laku seperti suka mengganggu pejantan, kegelisahan meningkat, menaiki betina lainnya dan nafsumakan menurun serta mengeluarkan suara yang khas, kalau ditekan atau diduduki punggungnya diam saja, vulva yang membengkak dan memerah serta lendir keruh dan mengental muncul, bila tanda tanda ini terlihat berarti bebi betinna tersebut siap kawin.     Dalam praktek dengan dua kali perkawinan yaitu 12 dan 24 jam setelah tanda estrus dimulai supaya ovum banyak dibuahi dan jumlah anak (litter size tinggi).
Untuk meningkatkan jumlah anak induk perlu di Flushing  yaitu konsumsi induk ditingkatkan selama 7 – 14 hari sebelum dikawinkan untuk meningkatkan jumlah anak perkelahiran bila pakan selama fase pertumbuhan dibatasi.
Perkawinan yang paling umum adalah perkawinan kelompok (lot Mating) cara ini adalah menempatkan satu atau beberapa ekor jantan kedalam kandang beberapa ekor betina yang sedang birahi, cara ini mengurangi tenaga kerja yang diperlukan.  Hand mating memasukkan  seekor betina dan seekor jantan setelah kawin kemudian jantan dipisahkan kembali ini untuk memudahkan pengontrolan ibu dan bapak anak yang lahir  kondisi kandang kawin ini harus tenang dan tidak licin.
Kebuntingan
Lama bunting rata-rata 114 hari, kematian embrio/fetus paling sering terjadi/ fase kritis pada saat 30 – 35 hari awal kebuntingan. Perlakuan terhadap temperatur yang ekstrim, pemberian pakan harus rendah pada awal kebuntingan ini dan penggunaan obat-obatan harus hati-hati.
Kelahiran
Induk sebaiknya ditempatkan ke kandang melahirkan 3 – 7 hari menjelang melahirkan, dalam kandang harus bersih, tenang dan  Tanda induk mau melahirkan Gelisah, membuat sarang bila ada medianya, organ reproduksi dan kelenjar mamae membesar dan susu akan keluar bila ditekan saat 12 – 48 jam menjelang kelahiran. Laju pernapasan meningkat menjelang 12 jam kelahiran  kelahiran paling sering menjelang malam hari. Induk merebahkan diri pada satu sisi saat melahirkan kelahiran dengan pola berurutan (satu-satu) selama kurang lebih 1 – 5 jam, anak yang lahir biasanya 70% kaki depan dulu keluar, anak babi dengan kaki belakang duluan paling banyak mati lahir, bila periode kelahiran cukup lama perlu dilakukan perogohan kedalam alat reproduksi induk, mungkin ada yang sungsang. Perlakuan anak setelah lahir adalah dibersihkan  hidungnya dan badannya dari cairan rahim, dan dibantu diberikan susu pertama (colostrum), berikan penghangat pada kandang anak yang baru lahir. Maka dengan itu selama proses kelahiran harus senantiasa diawasi oleh anak kandang. Induk yang terlampau tua, gemuk dan gelisah selalu lebih banyak mengalami problem saat melahirkan oleh sebab itu induk sebaiknya melahirkan sebanyak 8 – 10 kali setelah itu diafkir.  Pemotongan ari-ari dipotong dengan cara mengikat dulu pada bagian dekat perut kemudian di gunting lalu diberikan antibiotik (betadin/yodium).     Induk akan birahi kembali 3 – 5 hari setelah anaknya disapih/dipisahkan oleh sebab itu induk dapat dikawinkan kembali untuk memperbanyakjumlah anak yang lahir pertahun. Lama penyapihan biasanya 2 bulan akan tetapi dapat dipersingkat menjadi 3 minggu dengan perlakuan tertentu.
Anak Babi Setelah Lahir
Anak babi saat lahir sangat lemah, tidak berbulu (tidak tahan dingin) perlu suhu kandang harus 35 oC, cadangan energi yang ada dalam tubuh anak babi cukup hanya 7 – 8 jam oleh sebab itu susu induk sangat diperlukan setelah lahir, oleh sebab itu  perlu ada jerami pada lantai anak dan diberi penghangat (lampu minyak atau listrik).
Defisiensi Besi (Fe) atau anemia cepat muncul pada anak babi yang baru lahir yangdipelihara terkurung hal ini disebabkan oleh persediaan Fe dalam tubuh babi cukuprendah, Fe dalam susucukuprendah, kontak babi dengan tanah sumber Fe  dibatasi dan laju pertumbuhan babi yang cepat. Ciri anak babi yang kekurangan Fe ini terlihat pucat, lemah,  bulu berdiri dan bernafas cepat  oleh sebab itu 48 – 72 jam zat besi harus diberikan antara lain dengan cara : disuntik dengan (paling dianjurkan), disediakan tanah supaya anak babi bisa menjilat-jilat larutan fe digosokkan pada ambing/susu induk yang umum adalah dengan menyuntikkan iron dextran kedalam otot leher atau paha.
Perebutan puting susu sangat hebat saat babi baru lahir biasanya babi berebut pada babi pada bagian depan karena susu yang paling banyak diproduksi. Oleh sebab itu anak yang lemah atau kecil mendapat susu yang paling sedikit maka anak tersebut menjadi lebih kecil maka dengan itu perlu diberikan susu atau makanan tambahan bagi anak selama menyusui.
Pentirian anak babi bisa dilakuakan bila lama anak babi terlampau banyak dibanding dengan jumlah puting atau induk babi bati saat melahirkan, akan tetapi pentirian bisa dilakukan bila umur jarak antar melahirkan dengan induk lain kurang dari 2 hari, sebelum dilakukan pentirian sebaiknya diberikan bau-bauan yang sama (dengan kotoran, oli, cairan rahim atau bau yang kuat) agar induk yang menerima tidak mencium bau yang berbeda kemudian akanmenolakanak tersebut.
Pemotongan gigi taring anak babi harus dilakukan segera setelah lahir untuk menjaga agar tidak melukai ambing (susu induk), denganmenggunakan tang pemotongan ini harus hati-hati  agar tidak kena gusi/lidah, pemotongan ekor dapat dilakukan bila diperlukan untuk kebersihan danmenghindari perkelahian.
Kastrasi/kebiri sebaiknya dilakukan pada anak babi jantan sebelum berumur 10 hari kecuali pada anak yang akan dicalonkan pejantan, pisau diugunakan untuk memotong skrotum, dan tangan harus steril atau didesinfektan.
Di Irian Jaya populasi ternak yang paling banyak adalah ternak babi, sebanyak 413.259 ekor pada tahun 1993. Bagi masyarakat Irian Jaya ternak babi sangat penting artinya dalam keterkaitan-nya dengan adat istiadat atau dapat dikatakan bahwa ternak babi sudah dipelihara sejak turun temurun. Cuma pemeliharaan ternak masih secara sederhana atau tradisional, contohnya seperti makanannyamasih tergantung pada sisa-sisa dari dapur dan ubi-ubian, dikandangkan tetapi kadang-kadang dilepas dengan sistem perkandangan tradisional, sistem pemeliharaannya hanya semata-mata ditujukan kepada kepentingan adat-istiadat dan kurang memperhatikan aspek ekonomisnya sehingga kurang memperhatikan faktor faktor produksi dalam usaha peternakan babi. Untuk meningkatkan produksi dan mutu ternak babi maka perlu usaha perbaikan melalui makanan, tatalaksana dan bibit yang dikelola.
Cara Beternak Babi
1. Memilih bibit yang baik
Pemilihan bibit yang baik merupakan langkah awal keberhasilan suatu usaha peternakan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan pada waktu memilih bibit:
a. Babi yang sehat, bentuk tubuh yang baik ciri-cirinya : letak puting simetris dan jumlah 12 buah kiri dan kanan, ambing yang besar dengan saluran darah terlihat jelas, tubuh yang padat dan kompak, kaki yang tegap dan kokoh, tubuh yang panjang dibandingkan dari babi-babi yang sama umur.
b. Anak babi yang akan di ternakan sebaiknya berasal dari induk yang sering menghasilkan anak banyak atau biasanya mempunyai anak lebih dari 5 ekor dalam satu kelahiran dan sanggup atau menjaga anak-anaknya sampai saat lepas susu, maupun pejantan yang sanggup atau mempunyai kemampuan kawin serta menghasilkan anak lebih dari 5 ekor.
2. Pemeliharaan
Anak babi sejak lahir sampai berumur 10 hari menghadapi suatu masa kritis sebab anak babi sangat s ensitif dan tidak berdaya menghadapi lingkungan yang berat. Kematian anak babi sangat menonjol apabila tatalaksana dan pemeliharaan induk dan anak kurang baik. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal dalam pemeliharaan anak-anak babi misalnya:
- Pembuatan kandang dengan sekat pengaman dalam kandang, tempat makan.
- Menjaga kebersihan kandang secara teratur dan kontinyu.
- Segera setelah anak babi lahir, tali pusar diolesi obat merah untuk menghindari infeksi.
- Memberi makan dan minum secara teratur.
- Bila induk babi mati, anak babi yang masih kecil dapat dipisahkan ke induk yang lain atau diberi susu pengganti sebanyak 0,2-0,4 liter/ekor/hari sampai umur 4-5 minggu. Babi jantan yang digunakan sebagai pejantan pada umur 10 bulan dapat mengawini 1 sampai 2 ekor babi betina/hari dan dalam seminggu jangan lebih dari 3 kali kawin. Perbandingan jumlah pejantan dan induk babi 1 ekor : 8-10 ekor. Anak babi yang tidak digunakan sebagai calon pejantan sebaiknya segera dikebiri berumur kira-kira 3 minggu. Babi yang digunakan sebagai calon induk dikawinkan pertama kali pada umur 9 bulan, sedangkan induk babi yang baru melahirkan sudah dapat dikawinkan kembali setelah umur 12 minggu atau setelah anaknya disapih.



Tingkah Laku Babi Sebelum Melahirkan
Seminggu sebelum melahirkan, babi-babi betina dipindahkan ke kotak persalinan (farrowing crates) tempat mereka akan tinggal selama 2-4 minggu sampai bayi babi disapih dari induknya. Kotak persalinan adalah kotak yang terbuat dari logam dengan ukuran sedikit lebih besar dari tubuh babi tersebut, tanpa ruang gerak untuk berputar badan. Setiap usaha untuk bergerak akan menyebabkan gesekan dengan tiang-tiang besi yang menyebabkan luka, goresan, dan bengkak. Insting kuat untuk membuat sarang sendiri dari dedaunan, rumput, atau jerami membuat babi betina merasa frustasi. Lebih dari 80% dari babi betina yang akan melahirkan ditempatkan di kotak persalinan.
Kotak persalinan digunakan karena klaim bahwa kalau tidak memakainya maka bayi babi akan tergencet / tertindih induk babi. Akan tetapi, kotak persalinan yang dimaksudkan mencegah babi betina bergerak dan berbaring, ternyata pada akhirnya tak dapat mencegah babi betina untuk berbaring sehingga banyak bayi babi yang tertindih induknya. Penelitian membuktikan bahwa angka kematian bayi babi antara sistem kotak persalinan dengan sistem tanpa kotak persalinan, ternyata tidak berbeda.
Intensifikasi telah meningkatkan masalah penyakit, umumnya terjadi di kalangan bayi-bayi babi. Radang paru-paru oleh virus, radang selaput otak, penyakit vesicular, penyakit telinga biru dan gatal-gatal, adalah beberapa jenis penyakit dari sekian banyak jenis penyakit yang dapat menjangkiti babi. Untuk mencegah penyakit-penyakit ini, metode bebas penyakit spesifik / specific pathogen free (SPF) telah dikembangkan untuk membiakkan bayi babi dalam lingkungan steril. Sebuah metode yang pernah populer dengan cara menyembelih induk babi sebelum melahirkan dan mengeluarkan rahim babi utuh yang berisi bayi-bayi babi. Rahim utuh itu kemudian ditempatkan di ruangan steril, dan bayi-bayi babi dikeluarkan dari rahim untuk kemudian dibiakkan. SPF diterapkan hanya oleh sebagian kecil peternak.



Tingkah Laku Babi Pada Saat Melahirkan
Pada saat melahirkan, kebanyakan babi gelisah dan tidak melakukan aktifitas yang berlebihan. Babi melahirkan dengan cara menelentangkan badannya.
Tingkah Laku Babi Setelah Melahirkan
Selama 24 jam setelah melahirkan, induk memprakarsai setiap kali menyusukan dengan sederetan suara merengeh yang halus memancing anak datang ke ambing. Sebaliknya sekitar akhir hari ke-3 anak babilah yang memancing induk untuk menyusukan anak dengan mengelus-elus ambing induk dengan cungurnya atau merengek-rengek sekitar kepala induk. Tindakan demikian mengakibatkan induk menggeser tubuhnya untuk memaparkan semua puting susunya dan beberapa menit anak merengeh sambil mengelus-elus ambing dengan penuh semangat. Tindakan ini memuncak, dan tiba-tiba reda sewaktu air susu dilepas induk, dan anak-anak babi mengisapnya tanpa bunyi merengek dalam waktu satu menit. Inilah waktu menyusui.
Pada hari yang pertama anak-anak babi telah menentukan puting pilihannya. Pertarungan yang terhebat untuk merebut puting induk terjadi selama 4 jam pertama dan seterusnya cepat berkurang.
Puting-puting susu yang paling sering diperebutkan anak babi adalah puting-puting depan, yang menghasilkan air susu yang lebih banyak. Umumnya anak-anak babi yang lebih besar dan tegar menguasai puting yang di bagian depan, sebab merekalah yang lebih berhasil memperebutkannya. Setiap anak mengidentifikasikan puting baginya melalui penglihatan, penciuman dan mengenal anak di sampingnya dan terciptalah pemilikan ”teat order” atau eselon puting antara sesama anak babi seperindukan.
Beberapa induk babi memperlihatkan tanda-tanda birahi 1-3 hari setelah melahirkan, namun ovum belum matang dan tidak dikeluarkan dari indung telur, sehingga mengawinkan induk pada saat tersebut tidak ada gunanya.


5 komentar:

  1. Sangat Membantu

    Sekalian Numpang Promo Gan
    Bisa Dicoba
    Penggemuk Babi " GrowBig "
    MENERIMA PESANAN PARTAI KECIL DAN PARTAI BESAR
    MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH DAERAH DI INDONESIA

    Kunjungi Website kami untuk Produk lainnya :
    http://cvpradiptaparamita.com/
    085755652200 (Phone , SMS , Whatsapp)

    BalasHapus
  2. Lama kehamilan itu bisa lebih atau kurang dari 114 hari mbak? Klw pun tidak pas 114 hari, bisa lewat brp hari ya?
    Trus umur betina siap kawin itu 8 bulan sejak lahir atau setelah disapih?
    Mohon bantuannya ya mbak.
    Makasih.

    BalasHapus
  3. Kalau induk babi hamil apakah subtikan yg tepat?

    BalasHapus